Jumat, 31 Oktober 2014

Eduard Bosi Mardohar Nababan (Edu)





Jurusan
:
Sipil
Tanggal Meninggal
:
31 Oktober 2014
Penyebab
:
Kecelakaan

4 komentar:

  1. Date: Fri, 31 Oct 2014 11:48:35 +0700
    To: itb77@bhaktiganesha.or.id
    Subject: [itb77] Edward Nababan Si 77
    From: Hilman Muchsin via itb77@bhaktiganesha.or.id


    Assalamu'alaikum

    Ada informasi Edu Edward Nababan, SI-77 mengalami kecelakaan di dpn RS Hermina Arcamanik.
    Ada info jg katanya sdh meninggal.
    Tolong yg tinggal di bandung infonya ya

    Sent from my iPhone

    BalasHapus
  2. To: itb77@bhaktiganesha.or.id
    Date: Mon, 3 Nov 2014 03:47:11 +0000
    Subject: [itb77] Sharing dari Nita - istri Almarhum Edu
    From: Triharyo Soesilo via itb77@bhaktiganesha.or.id

    Berikut sharing dari Freddy (SI-77) yang diterima dari dokter Nita, isteri alm Edu Nababan ke Group Sipil Sapta Ganda (SSG) :

    Selamat pagi teman2 SSG saya Nita, Maria dan Marsya Nababan serta seluruh keluarga besar mengucapkan terima kasih atas perhatian, dukungan doa, rangkaian bunga dll. Kami juga mohon maaf jika ada kata2 atau perbuatan Edu yang menyinggung perasaan siapapun teman2 disini.

    Sehari sebelum berpulang ke Allah SWT, Edu sempat ke Jakarta dengan menyewa mobil travel untuk membawa tukang pijit, yang biasa dipakai untuk team Persib. Tujuannya untuk membantu istri temannya yang sakit di Jakarta. Ia pulang-pergi, dan sampai kembali di Bandung jam 2.30 dini hari.

    Pagi itu dia info bahwa pulsanya habis. Lalu dia katanya akan ke atm naik motor jam 0400 subuh. Saya bilang nanti saja. Terus katanya biar cepat untuk langsung send sms pagi2.

    Lalu saya tidur sebentar, dia rupanya sudah mandi waktu saya bangun. Dia usap wajah saya, sambil berkata, "Kayaknya istri saya cantik, orang lain nggak punya seperti kamu.".

    "Saya mau mandi", katanya. "Ngobrol dulu dong, ngapain pagi2 ke kantor", kata dia. Setelah saya mandi dia panggil2 dari bawah (lantai 1). "ayo nih, aku bikinin pisang goreng". Sambil aku siapkan sarapan didapur, dia nyanyi beberapa lagu, seperti "Usah dikananglah juo", "Sapu tangan bapucuk ampar", dan beberapa lagu padang lain. tapi nyanyinya setengah2, "ah ga seru", katanya.

    Terus dia ke dapur cium aku. Lalu aku dan Marsya berangkat. Dia ikutin saya sambil melambai. Itulah lambaiannya yang terakhir.

    Jam 11:00 kurang, waktu aku periksa pasien aku ditelpon anakku. Katanya ia ditelpon Rumah sakit, bahwa papa kecelakaan. Aku telpon HP-nya dan kata dokter disana, benar bahwa dia mengalami kecelakaan dan sudah tidak ada....

    BalasHapus